Kabar tersebut disambut antusias oleh para pelaku pasar modal domestik. Sejumlah grup pesan singkat Whatsapp investor saham ramai membagikan informasi mengenai rencana aksi korporasi perusahaan multinasional yang bermarkas di London, Inggris tersebut.
Manajemen Unilever Indonesi tampaknya tak mau heboh menyampaikan hal ini dan memilih akhir pekan untuk menyampaikan pengumuman ini pada Sabtu (28/09/2019), pukul 20.33 WIB melalui surat yang disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat libur dan tidak ada aktivitas perdagangan saham.
Dalam surat tersebut langsung disebutkan rencana perseroan melakukan stock split. "Mengumumkan bahwa Perseroan berencana untuk melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split). Perseroan menilai aksi korporasi ini akan membuat saham UNVR menjadi lebih terjangkau oleh investor retail kebanyakan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi tersebut.
Manajemen lebih lanjut menyampaikan, perseroan akan menyampaikan usulan mengenai perubahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Waktu pelaksanaan RUPSLB akan diumumkan lebih lanjut.
Namun perseroan belum menyebutkan rasio pemecahan nilai saham yang akan dilakukan perseroan. Hingga akhir perdagangan pekan lalu, nilai saham UNVR diperdagangkan pada harga Rp 47.000/unit.
Jika diasumsikan perseroan akan melakukan stock split 1:10 maka harga saham berada pada level Rp 4.700/unit. Namun jika rasionya 1:5 makan harga saham Rp 9.400/unit.
Tentu saja pemecahan nilai saham ini akan membuat investor lebih murah untuk membelinya. Jika ingin membeli satu lot cukup dengan Rp 470.000 atau Rp 940.000 saja, tidak perlu mengeluarkan uang Rp 4,7 juta/lot.
Saat ini total jumlah saham yang dicatatkan perseroan di BEI mencapai 7,63 miliar unit. Dari total jumlah saham tersebut, 84,99% atau 6.484.877.500 dimiliki oleh Unilever Indonesia Holding B.V dan sisanya 15.01% atau 1.145.122.500 dimiliki oleh publik atau masyarakat.
Saham UNVR merupakan salah satu saham berkapitalisasi besar yang cukup aktif dan likuid ditransaksikan di para pelaku pasar. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri fast moving consumer goods (FMCG), UNVR juga punya reputasi yang cukup baik.
Perusahaan yang dipimpin Hermant Bakhsi ini punya nilai kapitalisasi Rp 356,61 triliun, merupakan yang terbesar setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan kuartal II 2019, nilai aset UNVR saat ini tercatat mencapai Rp 21,87 triliun. Untuk sekedar mengingatkan, perseroan adalah market leader untuk produk-produk kebutuhan rumah tangga, seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.
"Bagus. Ini akan mebuat lebih likuid," kata Suria Dharma.
Siasat Unilever Jadi Jawara Consumer Goods RI
[Gambas:Video CNBC]
Bisnis - Terkini - Google Berita
September 30, 2019 at 06:28AM
https://ift.tt/2okyvHd
Jreng! Investor Ritel Berbahagialah, UNVR akan Stock Split - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jreng! Investor Ritel Berbahagialah, UNVR akan Stock Split - CNBC Indonesia"
Post a Comment