Search

Market Cap GGRM dan HMSP Drop, Laba PTBA Anjlok 24% - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham tanah air dilanda tekanan jual dengan intensitas yang begitu besar pada perdagangan perdana di pekan ini. Pada saat pembukaan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 1,15% ke level 6.262,29. Per akhir sesi dua, koreksi IHSG masih sebesar 1,82% dan membuat IHSG ditutup di terotori negatif pada level 6.219,44.

Koreksi pada perdagangan Senin (16/9/2019) cukup dalam setelah pada 5 Agustus 2019 lalu, indeks acuan saham di Indonesia ini terkoreksi tajam 2,6%.

Sejatinya, mayoritas bursa saham utama kawasan Asia juga ditransaksikan melemah. Namun, koreksi hingga 1,8% lebih yang dibukukan IHSG menjadikannya indeks saham dengan kinerja terburuk di kawasan Asia.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum perdagangan Selasa (17/9/2019) dibuka:

1.Saham Amblas, Kapitalisasi HMSP Drop Rp 56 T & GGRM Rp 23 T

Dua saham produsen rokok terbesar bursa pada perdagangan Senin pagi (16/9/2019), yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan harga hingga lebih dari 20%.

Berdasarkan data bursa, pada penutupan sesi I saham HMSP mengalami koreksi 17,14% ke level Rp 2.320/saham. Sedangkan saham GGRM amblas 17,8% ke level Rp 56.550/saham.

Akibatnya kapitalisasi HMSP turun Rp 55,8 triliun menjadi Rp 268.69 triliun, sedangkan GGRM turun Rp 23,5 triliun menjadi Rp 108,5 triliun.

Kapitalisasi saham GGRM yang tadinya berada di peringkat 10 terbesar terhadap IHSG, telah disalip PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan kapitalisasi Rp 136.15 triliun. Sedangkan saham HMSP masih kokoh di peringkat keenam, bersaing dengan kapitalisasi PT Astra International Tbk (ASII) dengan kapitalisasi Rp 267,1 triliun.

Seperti diketahui Pemerintah memutuskan menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 23% dan harga jual eceran sebesar 35%. "Kita semua akhirnya memutuskan untuk kenaikan cukai rokok ditetapkan sebesar 23%," tegas Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

2.Tambah Kapal, PSSI Setujui Private Placement Rp 85 M

Pemegang saham emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menyetujui pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebesar 402 juta lembar saham atau setara 8% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Harga pelaksanaan private placement tersebut di harga Rp 211 per saham, dengan demikian perseroan meraih dana Rp 84,97 miliar. Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung Senin (16/9/2019) di Jakarta.

"Perseroan sedang melakukan finalisasi penetapan harga premium untuk penetapan harga saat ini dan atau di atas harga minimum," kata Direktur Utama PSSI, Iriawan Ibarat, dalam paparan publik di Jakarta.

Dia menambahkan, aksi korporasi ini sejalan dengan rencana perseroan menambah armada baru. Saat ini perusahaan dengan kode saham PSSI itu akan menambah satu unit kapal kargo curah (mother vassel) buatan Jepang tahun 2009 dengan harga US$ 7,525 juta atau sebesar Rp 105 miliar. Dengan penambahan armada ini, nantinya armada MV Pelita Samudera akan bertambah menjadi enam unit.

3.Antrean IPO Menumpuk, Emiten Baru Bakal Rekor Lagi

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut hingga akhir tahun ini ada lebih 60 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). BEI mencatat ada 22 perusahaan dipipeline dan diperkirakan jumlah emiten saham baru di tahun ini akan melebihi pencapaian bursa tahun lalu.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD N Yetna Setia mengatakan bursa saat ini mengantongi sebanyak 22 perusahaan yang telah mengajukan rencana IPO dan menyampaikan berkas pendaftarannya.

"Yang sudah tercatat sudah 34, di pipeline itu ada 22. Jadi saham paling tidak ada 56, itu dengan catatan yang 22 ini kita tentunya lakukan evaluasi nanti," kaat Yetna di Gedung BEI Jakarta, Senin (16/9/2019).

BERLANJUT KE HAL 2

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terkini - Google Berita
September 17, 2019 at 07:57AM
https://ift.tt/30ouiiY

Market Cap GGRM dan HMSP Drop, Laba PTBA Anjlok 24% - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Market Cap GGRM dan HMSP Drop, Laba PTBA Anjlok 24% - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.