Search

Cerita Sonia Fergina Saat Terpilih Jadi Puteri Indonesia 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Terpilih sebagai Puteri Indonesia 2018, Sonia Fergina Citra asal Bangka Belitung menuai beragam reaksi dari publik dan pencinta kontes kecantikan. Ada yang pro, tak sedikit juga yang mengkritik reaksinya yang biasa saja, linglung dan tampak kosong di atas panggung.

Apa yang sebenarnya dirasakan Sonia? Bagaimana tanggapannya? 

"Aku sendiri kaget, ekspresi aku kaget, dan aku tak tahu berbuat apa," ujar Sonia saat ditemui CNNIndonesia.com, usai tampil siaran langsung di CNNIndonesia TV, di Jakarta, pada Sabtu (10/3). 

Sonia Fergina baru saja terpilih sebagai Puteri Indonesia 2018 pada malam final yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (9/3) malam. Ini kali pertama ia tampil di televisi usai beberapa jam terpilih dan meraih mahkota Puteri Indonesia. 


Bagaimana menanggapi reaksi pro dan kontra publik akan kemenangan sebagai Puteri Indonesia 2018? Sudah baca komentar netizen

Jujur saja, ada beberapa (komentar) yang aku baca, dan itu membuat aku termotivasi. Aku sadari juga kekurangan dari public speaking. Kadang, apa yang ada di otakku dengan apa yang keluar berbeda, seperti itu. 

Aku nervous. Aku termasuk tipe orang pendiam, dan lumayan introvert, jadi kurang terbuka.

Agak dicemooh karena public speaking, ke depan ingin jadi lebih baik. Soal gestur, raut muka karena banyak banget komentar bahwa mataku selalu kosong, karena bentuknya seperti ini, padahal selalu fokus. Tapi karena bentuknya begini, bikin orang mengiranya aku kosong. 

Dikritik, Sonia Fergina Puteri Indonesia 2018 Mengaku SyokSonia Fergina Citra, Puteri Indonesia 2018, Sabtu (10/3). (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Ketika diumumkan sebagai pemenang, apa yang terpikirkan ?

Ketika menang yang pertama kali kepikiran, aku syok, aku berdoa, pas namaku dipanggil. Memang, tidak beri gestur doa, tapi benar-benar syok. Kepikiran orang tua, pendukung teman-teman, dan kerabat-kerabat yang berkorban buat aku. Perjuangannya benar-benar nyata. Harus bolak-balik Jakarta-Bangka Belitung untuk mempersiapkan National Costume dan segala macamnya.

Apa yang paling berkesan dan menjadi tantangan saat kompetisi?

Yang jadi tantangan itu, aku kan bekerja, dan resign dari kantor. Sebulan sebelumnya harus kejar-kejaran. Kantor minta kerjaan diselesaikan dan sebagainya.

Apa yang membuat tertarik untuk ikut kompetisi menjadi Puteri Indonesia? 

Aku terakhir ikut kontes kecantikan itu sudah lama, sekitar enam tahun lalu. Dan sudah lama sekali tak ikut lagi. Makanya jadi kagok, karena vibe-nya berbeda. Dulu tak ada social media, dan belum terlalu ramai seperti sekarang. (Sonia pernah ikut Miss Oriental Tourism 2012).

Sebenarnya dari tahun-tahun sebelumnya ingin coba ikut Puteri Indonesia tapi waktu dan keadaan belum memungkinkan. Ini tahun terakhir untuk aku coba Puteri Indonesia. (Sonia lahir 27 April 1992, dan ikut kompetisi di usia 25 tahun). 

Ini seperti apa ya, kayak nggak diduga bakal ikut. Aku ingin coba, karena seperti yang kita ketahui prestige-nya sangat tinggi. Ada kebanggaan sendiri bisa bawain Bangka Belitung. Jadi yang memotivasi keluarga dan diri sendiri. Keluarga dan teman teman, tapi memang balik lagi ke aku, kalau ada kemauan. Aku take the challenge, dari dalam diri aku pemalu, tapi ingin coba. Enggak mungkin di zona nyaman melulu, dan ingin berkembang. Aku bahagia banget Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu memercayai saya sebagai Puteri Indonesia 2018, dan mewakili Bangka Belitung.

Usai terpilih jadi Puteri Indonesia, mau kemana ke depannya?

Senangnya itu karena sebagai Puteri Indonesia, nanti diberi pembekalan yang bermanfaat dan berharap di masa mendatang, lima tahun yang akan datang, saya harap bisa menginspirasi orang lain. (rah)

Let's block ads! (Why?)

Baca lagi kelanjutan nya https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180310150923-282-281978/cerita-sonia-fergina-saat-terpilih-jadi-puteri-indonesia-2018

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Sonia Fergina Saat Terpilih Jadi Puteri Indonesia 2018"

Post a Comment

Powered by Blogger.