Search

The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi, BI? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar finansial dalam negeri ceria kembali pada hari Rabu, rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak menguat.

Setelah melemah hampir 1% dalam dua hari, rupiah akhirnya mencatat penguatan 0,25% ke level Rp 14.055/US$. Sementara IHSG mampu mencetak penguatan dua hari beruntun setelah menguat 0,64% ke level 6.276,63. Pada hari Selasa bursa kebanggaan Indonesia berhasil menguat 0,28%. 

Mengiringi pergerakan rupiah dan IHSG, imbal hasil (yield) obligasi seri acuan tenor 10 tahun turun 4,3 basis poin (bps). Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun. Dengan demikian, berarti terjadi aksi beli di pasar obligasi.


Sentimen pelaku pasar membaik Rabu kemarin ini setelah kecemasan akan Perang Teluk mereda, serta harga minyak mentah yang tidak lagi menguat tajam.

Presiden AS Donald Trump sudah menyatakan tidak akan berperang dengan Iran. Perang hanya akan  membuat harga minyak mentah semakin tinggi, dan berdampak buruk bagi perekonomian global yang saat ini sedang melambat.

Sementara suplai minyak dari Arab Saudi disebut akan segera pulih membuat harga minyak tidak lagi melesat naik, bahkan melemah pada Selasa kemarin. Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengatakan produksi minyak Arab Saudi akan kembali normal di akhir September.

Selain itu harapan akan adanya damai dagang AS-China semakin membuncah setelah Trump mengatakan China membeli produk pertanian AS dalam jumlah besar, dan menyatakan kesepakatan dagang kemungkinan akan tercapai sebelum Pemilu di AS tahun 2020, atau sehari setelahnya. 

Sebelumnya Presiden AS ke-45 melemparkan pernyataan tersebut, Selasa kemarin, CCTV selaku media yang dimiliki oleh pemerintah China mengabarkan bahwa delegasi setingkat wakil menteri akan bertandang ke Washington pada pekan ini guna mendiskusikan permasalahan terkait perdagangan dan ekonomi, dilansir dari CNBC International. Menurut CCTV, pertemuan tersebut diinisiasi oleh AS. Wakil Menteri Keuangan China Liao Min disebut akan memimpin delegasi setingkat wakil menteri tersebut.

Namun, kabar bagus tersebut masih belum memberikan dampak maksimal ke pasar finansial dalam negeri. Investor global masih "galau" jelang pengumuman suku bunga The Fed Kamis pukul 1:00 WIB dini hari.


Probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed Rabu kemarin turun drastis. Piranti FedWatch milik CME Group menunjukkan pelaku pasar melihat probabilitas The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2% sebesar berada di kisaran 50%. Sementara pada pekan lalu, probabilitas tersebut lebih dari 90%.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(pap)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terkini - Google Berita
September 19, 2019 at 06:53AM
https://ift.tt/34NFWHT

The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi, BI? - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi, BI? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.