Search

Cukai Rokok Melesat, Ekspor-Impor Amburadul, IHSG Kacau Balau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham tanah air dilanda tekanan jual dengan intensitas yang begitu besar pada perdagangan perdana di pekan ini. Pada saat pembukaan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 1,15% ke level 6.262,29. Per akhir sesi satu, koreksi IHSG adalah sebesar 1,82% ke level 6.219,28. IHSG bahkan sempat jatuh hingga 2% lebih.

IHSG ambruk kala bursa saham utama kawasan Asia sedang ditransaksikan bervariasi. Hingga berita ini diturunkan, indeks Shanghai dan Kospi menguat masih-masih sebesar 0,05% dan 0,4%, sementara indeks Hang Seng dan Straits Times melemah masing-masing sebesar 1,03% dan 0,09%.

Sentimen positif yang menyertai perdagangan hari ini datang dari hubungan AS-China yang kian mesra di bidang perdagangan. Menjelang akhir pekan kemarin, Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa produk-produk agrikultur asal AS seperti kedelai dan daging babi akan dimasukkan ke dalam daftar produk yang diberikan pembebasan atas bea masuk tambahan, dilansir dari CNBC International.

Pengumuman tersebut melengkapi pengumuman pada hari Rabu (11/9/2019) kala Kementerian Keuangan China mengumumkan daftar produk impor asal AS yang akan dibebaskan dari pengenaan bea masuk baru. Melansir CNBC International, ada sebanyak 16 jenis produk impor yang diberikan pembebasan oleh China, termasuk pakan ternak, obat untuk kanker, dan pelumas. Pembebasan ini akan mulai berlaku pada tanggal 17 September hingga September 2020.

Pembebasan produk agrikultur asal AS dari bea masuk tambahan diumumkan pasca Presiden AS Donald Trump mengumumkan melalui media sosial Twitter bahwa kenaikan bea masuk bagi produk impor asal China yang sebelumnya dijadwalkan akan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober, diundur menjadi tanggal 15 Oktober.

Untuk diketahui, bea masuk yang diundur tersebut merupakan bea masuk yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 250 miliar. Pemerintahan Presiden Trump akan menaikkan bea masuk bagi produk senilai US$ 250 miliar tersebut menjadi 30%, dari yang sebelumnya 25%.

Trump mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan permintaan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He, beserta dengan fakta bahwa tanggal 1 Oktober merupakan peringatan ke 70 tahun dari lahirnya Republik Rakyat China.

Sayang, pelaku pasar dibuat melakukan aksi jual seiring dengan memanasnya kondisi di timur tengah. Pada akhir pekan kemarin, serangan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) diluncurkan ke Arab Saudi dan menyebabkan kerusakan di kilang minyak terbesar dunia dan ladang minyak terbesar kedua di kerajaan tersebut. Akibat serangan tersebut, Saudi Aramco terpaksa memangkas produksinya hingga sekitar 50%.

Walau kaum pemberontak Houthi yang berasal dari Yemen sudah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, AS menuduh Iran sebagai dalangnya, sebuah tuduhan yang sudah dibantah sendiri oleh Iran.

Trump mengatakan bahwa AS kini telah siap untuk melakukan serangan, namun pihaknya menunggu konfirmasi dari Arab Saudi terkait dengan dalang di balik serangan tersebut sebelum meluncurkan aksi balasan.

Perkembangan tersebut sangat mungkin membuat AS benar-benar menyerang Iran. Untuk diketahui, tensi antar kedua negara memang sudah memanas dalam beberapa waktu terakhir.

BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> Tarif Cukai Naik Drastis, Saham Emiten Rokok Ambruk (ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terkini - Google Berita
September 16, 2019 at 12:41PM
https://ift.tt/34LKHS1

Cukai Rokok Melesat, Ekspor-Impor Amburadul, IHSG Kacau Balau - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cukai Rokok Melesat, Ekspor-Impor Amburadul, IHSG Kacau Balau - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.