REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati tak bisa menampik bahwa wabah corona saat ini sangat memukul perusahaan. Nicke bahkan mencatat saat ini merupakan penjualan terburuk sepanjang sejarah perusahaan.
"Dengan adanya PSBB maka demand menjadi turun. Bisa dibayangkan penurunan demand penjualan terendah sepanjang penjualan Pertamina," ujar Nicke dalam konferensi pers daring, Kamis (30/4) malam.
Nicke juga menjelaskan saat ini penjualan BBM di Jakarta turun hingga 50 persen. Sedangkan secara nasional mencapai 25 persen.
Lebih lanjut ia mengatakan cash flow dari Pertamina juga terganggu. Sebagai perusahaan ia harus menentukan cara untuk survive menghadapi kodisi ini. Kondisi saat ini, Nicke mengatakan sangat tidak normal, di mana harga BBM impor jauh lebih murah daripada stok BBM dari dalam negeri.
Anjloknya demand membuat stok BBM saat ini bahkan hampir mencapai dua bulan. "Kilang kita ada beberapa yang harus dikurangi, produksi di Balikpapan April sudah stop. Dua bulan stop ini digunakan untuk pemeliharaan," jelasnya.
Penurunan konsumsi tidak hanya terjadi pada BBM, namun juga avtur. Seperti diketahui upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 dilakukan dengan menutup penerbangan. Nicke menegaskan meski harga minyak turun, namun demand tidak ada. Kondisi ini menyebabkan stok di kilang sangat melimpah.
"Stok juga banyak sekali di kilang kita. Kalau hanya pikir profit kita matikan semua sumur, kita impor. Apa yang terjadi kalau kita lakukan, ekosistem yang support bisnis kita akan mati," paparnya.
Bisnis - Terbaru - Google Berita
May 01, 2020 at 06:23AM
https://ift.tt/2y7ZgEi
Dirut Pertamina: Ini Penjualan Terburuk Sepanjang Sejarah - Republika Online
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dirut Pertamina: Ini Penjualan Terburuk Sepanjang Sejarah - Republika Online"
Post a Comment