JAKARTA, KOMPAS.com - Ditinggal oleh pendirinya, yakni Nadiem Makarim yang kini telah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), lantas tidak menyurutkan impian perusahaan aplikasi jasa berbasis daring Gojek untuk berkancah secara global.
Impian tersebut akan dicapai dengan meningkatkan rasio dari pelanggan Indonesia versus pasar lnternasional dari 80:20 menjadi 50:50.
Gojek juga bakal melakukan ekspansi di pasar-pasar baru di Asia Tenggara. Kendati target itu dirasakan cukup tertantang, Gojek tetap optimistis bisa menggapainya.
"Kalau target 50:50, insya Allah 5 tahun, mudah-mudahan bisa lebih cepat. Tapi, paling lambat 5 tahun itu mimpi kami," ucap Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dalam konfrensi persnya pada acara rangkaian HUT ke-9 Gojek, di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Baca juga: HUT Ke-9, Co-CEO Gojek Teringat Hadapi Driver yang Gaptek
Tantangan yang harus dihadapi Gojek, tentu saja ketertarikan pelanggan pada tawaran layanan jasa. Namun, menurut Andre, tidak semua negara berminat pada layanan jasa yang ditawarkan Gojek.
Lain halnya dengan masyarakat di Indonesia yang banyak mengkonsumsi seluruh aplikasi layanan jasa Gojek. Sebagai informasi, ada tiga aplikasi jadi andalan Gojek selama ini, yaitu super app buat pelanggan, pengemudi, dan merchant.
"Sebenarnya di Filipina, kita sudah ada untuk pembayaran. Tapi, Gojek servisnya sendiri belum (beroperasional). Dan ini sesuatu yang sedang kita usahakan. Sebenarnya, di tim kami kalau layanan yang ada di Indonesia bisa diubah ke negara lain dengan cepat. Nah, tinggal pemimpin-pemimpin di negara tersebut yang milih," ujarnya.
"Misalnya, mungkin yang laku di Indonesia belum tentu laku di negara lain. Bisa saja dikembangkan lebih lokal lagi, supaya memuaskan pelanggan di negara-negara tersebut," kata Andre menambahkan.
Baca juga: Pamitnya Nadiem Makarim dan Masa Depan Gojek
Contohnya saja, masyarakat pengguna aplikasi Gojek di Singapura yang lebih memilih hanya menggunakan jasa transportasi saja ketimbang penyedia layanan jasa lainnya.
"Meskipun, di Singapura lebih rumit ya karena pelanggannya itu lebih kelas atas. Maksudnya, mereka penduduknya lebih sedikit. Belum tentu servis yang ada di Indonesia, bisa cocok di Singapura. Makanya di sana, fokusnya cuma transportasi," ungkapnya.
Bisnis - Terkini - Google Berita
November 02, 2019 at 05:43PM
https://ift.tt/2WD8pws
Target 5 Tahun, Mimpi Gojek Jadi Pemain di Kancah Global - Kompas.com - KOMPAS.com
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Target 5 Tahun, Mimpi Gojek Jadi Pemain di Kancah Global - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment