JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangkaian acara ulang tahun Gojek ke-9, berencana mengumumkan strategi jangka panjang perusahaan yang dinamakan 'Going the Distance' atau ’Melangkah Jauh ke Depan‘.
Fokus dari strategi ini terdapat empat hal, yaitu peningkatan kepuasan pelanggan, penyelarasan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis, menjadi perusahaan global melalui ekspansi internasional, dan mewujudkan Gojek sebagai tempat bekerja yang berkelas dunia.
Namun, sebelum memaparkan strategi, duo Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo mengungkapkan kemustahilan mereka mengembangkan perusahaan aplikasi transportasi berbasis daring ini hingga menjadi ternama dan berstatus decacorn.
Mereka sejenak kilas balik mengingat tantangan yang dihadapi bersama mantan CEO Gojek Nadiem Makarim yang kini telah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Baca juga: Pamitnya Nadiem Makarim dan Masa Depan Gojek
Tantangan yang terberat dirasakan perseroan tersebut menurut Kevin ketika menghadapi para mitra pengemudi Gojek yang masih gagap terhadap teknologi (gaptek). Salah satunya penggunaan ponsel cerdas alias smartphone.
"Pertama kali, kita baru mau memindahkan dari ojek ke aplikasi, untuk bisa membujuk driver login itu effort-nya lumayan besar. Di mana driver kebanyakan pada saat itu tahun 2014, rata-rata 80-90 persen belum menggunakan smartphone. Masih menggunakan handphone Nokia yang jadul dan mencoba diajarkan ke handphone aplikasi itu suatu challenge atau usaha yang luar biasa," tutur Kevin dalam konfrensi persnya di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Bahkan, adanya aplikasi Gojek membuat kehidupan para pengemudi ojek online (ojol) semakin membaik. Tak lain, berkembangnya teknologi khususnya ponsel yang masuk ke Indonesia.
"Untuk mendapatkan nafkah yang tinggi, kecepatan dalam memberikan kehidupan yang lebih baik itu cukup untuk membawa revolusi teknologi maju. Padahal, yang tadinya gaptek kini bisa membawa industri teknologi mutakhir di seluruh dunia. Bahkan, bisa dibilang Gojek, aplikasi pelopor mutakhir di seluruh dunia. Pertama kali dari Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Gojek Bakal Akhiri Era Bakar Uang
Sementara, Andre Soelistyo berpendapat serupa dengan Kevin. Ke depannya, Gojek akan terus membangun bisnis dengan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan melalui pendekatan berbasis produk.
"Fokus terhadap pelanggan serta posisi Gojek sebagai pelopor super app ini menumbuhkan kedekatan dan kecintaan terhadap brand kami sebagai karya anak bangsa sehingga hubungan Gojek dengan para pelanggan kami Iebih dari sekedar hubungan transaksional. Kami yakin dengan mengutamakan layanan kepada pelanggan, kami akan terus meningkatkan loyalitas yang berujung pada peningkatan frekuensi penggunaan aplikasi Gojek," katanya.
Dalam peringatan HUT ke-9 Gojek, juga disertai pemberian apresiasi kepada 9 pahlawan ekosistem yang terdiri atas mitra driver, merchant, dan penyedia layanan jasa.
Sejak berdiri 2010 hingga kini, Gojek telah menciptakan 2 juta peluang penghasilan yang menghubungkan lebih dari 500.000 pengusaha makanan yang sebagian besar merupakan UMKM.
Aplikasi Gojek sendiri telah diunduh 155 juta kali oleh pengguna di beberapa negara Asia Tenggara.
Bisnis - Terkini - Google Berita
November 02, 2019 at 04:30PM
https://ift.tt/2PHr1tw
HUT Ke-9, Co-CEO Gojek Teringat Hadapi "Driver" yang Gaptek - KOMPAS.com
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "HUT Ke-9, Co-CEO Gojek Teringat Hadapi "Driver" yang Gaptek - KOMPAS.com"
Post a Comment