JAKARTA, KOMPAS.com – Meluncurnya program LCGC (Low Cost Green Car) pada 2013, dibarengi dengan kehadiran dua mobil kembar, yaitu Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.
Setahun berselang, Datsun pun ikut meramaikan kelas mobil murah dengan meluncurkan dua model sekaligus, yakni Go Panca dan Go+ Panca.
Saat awal meluncur, penjualan Datsun meski tak bisa menyamai Toyota dan Daihatsu, terbilang cukup bagus. Melansir data wholesales Gaikindo pada 2014, rata-rata merek otomotif asal Jepang ini bisa terdistribusi sekitar 2.000-an unit sebulan.
Sejak efektif terjual pada Mei 2014, sampai akhir tahun catatan penjualan Datsun mencapai angka 20.520 unit. Capaian ini membuat Datsun meraih pangsa pasar sekitar 11,9 persen, dari total 172.120 unit kendaraan yang terjual di segmen LCGC.
Baca juga: Datsun Indonesia Stop Pasokan Cross
Sebagai perbandingan, pada tahun tersebut Toyota Agya laku sebanyak 67.074 unit. Sedangkan Honda Brio Satya yang jadi pemimpin pasar LCGC saat ini terjual 26.683 unit, hanya berselisih 6.163 unit dengan Datsun.
Memasuki 2015, penjualan Datsun meningkat signifikan. Sepanjang Januari-Desember 2015, model Go dan Go+ terdistribusi sebanyak 29.358 unit. Pangsa pasar pun meningkat jadi 17,7 persen.
Sayang penjualan Datsun mulai menurun pada tahun setelahnya, yaitu 2016, yang mencatat angka 25.483 unit. Capaian market share juga anjlok ke level 10,8 persen.
Baca juga: Laba Nissan Anjlok Hingga 70 Persen
Sementara itu kelas LCGC kedatangan pemain baru Calya dan Sigra, model dengan format tujuh penumpang ini rupanya menambah volume pasar LCGC secara keseluruhan,
Pada periode itu penjualan di kelas ini mencapai 235.171 unit. Raihan ini bahkan menjadi penjualan LCGC terbesar dalam enam tahun terakhir.
Selanjutnya masuk 2017, penjualan Datsun kembali merosot ke angka 10.484 unit. Pangsa pasar Datsun pun terus menurun ke level 4,4 persen.
Baca juga: Pabrik Nissan di Indonesia Dikabarkan Tutup
Sementara pada saat yang sama volume LCGC sedang tinggi-tingginya. Waktu itu penjualan LCGC dalam setahun hanya terkoreksi sedikit ke angka 234.554 unit.
Pada 2018, penjualan LCGC secara keseluruhan masih bertahan di angka 230.000 unit, lebih tepatnya 230.443. Datsun yang mulai memberikan penyegaran lewat Cross yang menggantikan Go+, serta Go Live yang menggantikan Go, tetap tak bisa berbicara banyak.
Sepanjang Januari-Desember 2018, distribusi dari pabrik ke diler Datsun hanya mencatatkan angka 2.388 unit. Angka ini bahkan menurun lagi pada 2019, tepatnya selama Januari hingga September tahun ini hanya meraih 1.862 unit.
Baca juga: Beberapa Model Nissan dan Datsun Akan Disuntik Mati
Menurunnya penjualan Datsun secara tak langsung menguatkan isu soal berhentinya kegiatan produksi. Seperti diketahui, pada September 2019 tak ada satupun Datsun Cross yang terdistribusi dari pabrik ke diler.
Sementara varian manualnya sudah tak tercatat dalam angka wholesales Gaikindo sejak Juli 2019.
“Kita melakukan review rencana produksi dengan menyesuaikan permintaan pelanggan dan tren pasar. Saat ini prioritas produksi kami adalah Datsun Go dan Go+,” ujar Head of Communication PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Hana Maharani, kepada Kompas.com (4/11/2019).
Bisnis - Terkini - Google Berita
November 25, 2019 at 06:42AM
https://ift.tt/2pRb21C
Datsun Sempat Bulan Madu Sebelum Calya-Sigra Meluncur - Kompas.com - KOMPAS.com
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Datsun Sempat Bulan Madu Sebelum Calya-Sigra Meluncur - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment