Kondisi tersebut membuat pasar mengalihkan investasi mereka dari aset berisiko seperti rupiah. Akibatnya rupiah tertekan.
"Aset-aset berisiko masih tertekan, semalam wallstreet jatuh dalam lebih dari 12 persen.Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah corona masih tinggi," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/3).
Kendati menilai potensi pelemahan rupiah akan berlanjut Ariston masih melihat secercah harapan. Ia mengatakan, rupiah masih dapat terangkat apabila pasar merespons baik sentimen persiapan stimulus pemerintah dari berbagai negara.
"Rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran virus corona, namun sentimen stimulus bisa membantu menahan pelemahan rupiah," jelasnya.
Ariston merasa berita persiapan stimulus dari pemerintah AS ternyata membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar pagi ini. Hal tersebut tercermin dari indeks Nikkei bergerak positif dan S&P Futures pada dini hari.
Saat ini, Pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Selain AS, diketahui Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus 12,1 miliar NZD pagi ini, diikuti oleh persiapan stinulus moneter dari Bank Sentral Australia.
[Gambas:Video CNN]
(ara/agt)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 17, 2020 at 10:26AM
https://ift.tt/39WDnoN
Gara-gara Corona, Rupiah Anjlok ke Rp15 Ribu per Dolar AS - CNN Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gara-gara Corona, Rupiah Anjlok ke Rp15 Ribu per Dolar AS - CNN Indonesia"
Post a Comment