Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I Jumat (27/3/2020) ditutup melonjak 7,89% ke level 4.681,38. Penguatan IHSG ini karena sentimen positif dari kenaikan bursa saham Wall Street dan disepakatinya stimulus pemerintah AS senilai US$ 2 triliun, untuk meredam dampak virus corona.
Berdasarkan data BEI, pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 6,59 triliun dengan beli bersih asing (net buy) sebesar Rp 27,48 miliar. Saham-saham yang menjadi pemicu lonjakan IHSG diantaranya saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (+20,59%), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) (+19,52%), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (+19,27%), PT Astra International Tbk (ASII) (+18,51%), sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (+17,68%).
RUU stimulus jumbo AS tersebut sudah di-voting di Senat, dan disetujui secara mutlak. RUU tersebut kini dilemparkan ke House of Representative (DPR) guna di-voting, jika disepakati selanjutnya akan ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan sah menjadi Undang-undang. DPR AS rencananya akan melakukan voting pada hari Jumat waktu setempat.
Pada hari yang sama, Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan soal klaim tunjangan pengangguran yang melonjak untuk pertama kali menjadi 3,28 juta pada pekan lalu dari 282.000 klaim pada minggu sebelumnya. Kenaikan ini karena ekonomi AS terdampak virus corona.
Sentimen negatif ini tampaknya telah diimbangi oleh berita bahwa Senat memilih menyetujui paket stimulus US$ 2 triliun dalam menanggapi pandemi virus corona.
Mencermati fakta tersebut, pada sesi II IHSG diprediksi masih melanjutkan kenaikan meski terbatas.
Foto: Revinitif
|
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area resistance dan support, masih melanjutkan penguatan dengan tren kenaikan yang semakin melebar. Mencoba melewati batas atas atau resistance 4.800 dan berlanjut ke area 4.930. Sementara batas bawah atau support berada di 4.450 hingga area 4.220.
Sementara indikator Stochastic menunjukkan adanya titik jenuh beli dengan perpotongan garis Moving Average (MA) di atas level 80%. Artinya ketika perpotongan garis terjadi di atas area jenuh beli, maka kecenderungan IHSG untuk terkoreksi sebelum melanjutkan penguatan.
Sementara penguatan IHSG terkonfirmasi dengan batang lilin yang menunjukkan Bullish Harami yaitu ketika pembukaan berada di atas penutupan sebelumnya dengan minimal dua batang sebelumnya dalam pola bullish.
Secara keseluruhan, dari fundamental yang cukup positif dari stimulus Amerika Serikat senilai US$2 triliun dengan teknikal masih untuk naik (bullish). Maka pergerakan IHSG selanjutnya diperkirakan untuk sedikit terkoreksi sebelum melanjutkan kenaikan.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan lebih lanjut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/hps)Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 27, 2020 at 01:29PM
https://ift.tt/2xvStmR
Masih Bertenaga, IHSG Sesi II Masih Kuat Lari Kencang - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masih Bertenaga, IHSG Sesi II Masih Kuat Lari Kencang - CNBC Indonesia"
Post a Comment