CBP tersebut diadakan melalui serapan beras petani dalam negeri, maupun impor. Buwas mengungkapkan, untuk pengadaan tersebut butuh biaya triliunan.
"Kita dapat penugasan dari negara untuk impor beras contohnya, ini kan beras CBP, tapi yang mengimpor dan membeli Bulog, uangnya pinjam, utangnya Bulog. Ini masalah besar, karena nilainya triliunan dan bunganya komersial. Sedangkan CBP ini tidak bisa kita jual belikan kecuali ada penugasan," ungkap Buwas dalam acara Ngopi BUMN, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Bahkan menurut Asisten Deputi Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Agus Suharyono mengatakan, Bulog harus berhadapan dengan bunga pinjaman Rp 10 miliar setiap harinya.
"Setiap bangun pagi Pak Budi ini mikirin bunga. Bunga itu catatan kami hampir Rp 10 miliar, satu hari!" kata Agus di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Mau tahu informasi selengkapnya? Apa yang dilakukan Bulog untuk menyelesaikan persoalan utangnya? Simak di halaman berikutnya: (eds/eds)
Bisnis - Terkini - Google Berita
November 02, 2019 at 11:30AM
https://ift.tt/2NCMhhk
Buwas Gelisah, Bangun Pagi Mikir Bunga Utang Bulog Rp 10 M/Hari - Detikcom
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Buwas Gelisah, Bangun Pagi Mikir Bunga Utang Bulog Rp 10 M/Hari - Detikcom"
Post a Comment