Pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,14% ke level 6.207,49. Pada pukul 10:45 WIB, indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat 0,06% ke level 6.202,82.
Sekilas, tak ada yang fantastis dari pergerakan IHSG pada hari ini. Namun kalau dirunut ke belakang, ternyata penguatan yang saat ini dibukukan oleh IHSG menandai penguatan yang ke-8 secara beruntun.
Terhitung sejak tahun 2015 hingga saat ini, hanya terdapat tiga kali kejadian di mana IHSG bisa menguat selama setidaknya 8 hari beruntun, termasuk yang saat ini terjadi. Adapun dua kejadian lainnya bisa didapati pada Februari-Maret 2016 dan Oktober-November 2018.
![]() |
Jadi, fenomena menguatnya IHSG selama 8 hari beruntun bisa dibilang sebagai sesuatu yang luar biasa, tak mudah membuat indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat 8 hari tanpa putus.
Untuk diketahui, kinerja IHSG pada hari ini senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Shanghai menguat 0,08%, indeks Hang Seng naik 0,24%, indeks Straits Times terapresiasi 0,86%, dan indeks Kospi bertambah 1,13%.
Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham Jepang pada hari ini diliburkan seiring dengan penobatan kaisar Jepang.
Optimsime bahwa AS-China akan mampu meneken kesepakatan dagang menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.
"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih.
"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.
![]() |
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan bahwa Beijing akan bekerjasama dengan Washington guna memecahkan permasalahan-permasalahan di bidang perdagangan.
Menurutnya, kedua belah pihak telah membuat kemajuan yang signifikan dalam hal perdagangan. Liu kemudian menambahkan bahwa menghentikan perang dagang akan menjadi hal yang positif untuk kedua negara, begitu juga untuk perekonomian global.
Seperti yang diketahui, belum lama ini kedua negara menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington. Dalam negosiasi tingkat tinggi ini, delegasi China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, sementara delegasi AS dikomandoi oleh Kepala Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin ikut berpartisipasi dalam delegasi yang dipimpin oleh Lighthizer.
Pasca negosiasi dagang tingkat tinggi selama dua hari tersebut, kedua negara menyetujui kesepakatan dagang tahap satu. Kesepakatan ini akan menjadi jawaban dari kritik AS terhadap China seputar praktik pencurian kekayaan intelektual.
Selain itu, permasalahan defisit neraca dagang AS dengan China juga akan dijawab melalui kesepakatan dagang tahap satu, seiring dengan dimasukannya komitmen China untuk membeli produk agrikultur asal AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar. Sebagai gantinya, AS setuju untuk membatalkan pengenaan bea masuk baru bagi produk impor asal China yang sedianya akan dieksekusi pada pekan kemarin.
BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> Sri Mulyani Effect (ank/tas)
Bisnis - Terkini - Google Berita
October 22, 2019 at 11:46AM
https://ift.tt/31wsi8Z
Sri Mulyani Ciptakan Fenomena Aneh di Pasar Saham, Apa Itu? - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani Ciptakan Fenomena Aneh di Pasar Saham, Apa Itu? - CNBC Indonesia"
Post a Comment