Koreksi yang dicatatkan bursa saham acuan Tanah Air sedikit lebih baik dibandingkan dengan indeks Kospi dan indeks Nikkei yang dalam sepekan anjlok masing-masing sebesar 2,79% dan 1,3%. Sementara itu indeks Shanghai melemah 0,21% dan indeks Straits Times turun 0,41%. Hanya Indeks Hang Seng Hong Kong yang berhasil mencatat penguatan 1,02% di pekan ini.
Sentimen menyelimuti pergerakan IHSG mayoritas berasal dari eksternal, yakni terkait perkembangan friksi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang hingga detik ini belum terdapat kepastian apakah pemimpin kedua negara dapat menandatangani kesepakatan dagang sebelum pergantian tahun.
Lebih lanjut, meskipun pekan ini kinerja IHSG kurang ciamik, masih terdapat beberapa emiten yang harga sahamnya mampu melesat kencang, di mana mayoritas dicatatkan oleh emiten yang sahamnya baru seumur jagung.
1. PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE)
Emiten konsultan infrastruktur, PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), memimpin klasemen top gainers dengan mencatatkan penguatan hingga 63,93% dari harga Rp 1.095/saham menjadi Rp 1.795/saham.
Di awal pekan ini (18/11/2019), TEBE resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 35 juta unit sahamnya ke publik. Dengan demikian memperoleh dana dari hasil penawaran umum ini senilai Rp 38,32 miliar.
2. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC)
Harga saham PT Indoesian Tobacco Tbk (ITIC) melesat 53,94% menjadi Rp 1.650/saham. Penguatan tersebut membuat perusahaan berhasil menduduki posisi runner up kategori top gainers.
ITIC menjadi emiten produsen rokok paling bontot karena baru terdaftar di BEI per 4 Juli 2019. Pada semester pertama tahun 2019, perusahaan mencatatkan total pemasukan Rp 79,23 miliar dan laba bersih Rp 1,08 miliar.
3. PT Singaraja Putra Tbk (SINI)
Harga saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI) juga masuk dalam jajaran top gainers pekan ini karena berhasil menguat 50,42% dan menutup perdagangan di harga Rp 895/saham dari sebelumnya Rp 595/saham di awal pekan.
Aktivitas utama bisnis SINI adalah jasa penginapan yang dimulai pada tahun 2005. Perusahaan juga belum sampai sebulan terdaftar di BEI, di mana hari pencatatan perdana saham pada 8 November 2019.
4. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA)
PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) merupakan perusahaan yang mendistribusikan perangkat medis yang resmi mencatatkan saham perdana (listing) pada 15 Oktober 2019. Sepanjang pekan ini, harga saham SINI menguat 40%, dari Rp 450/saham menjadi Rp 630/saham.
5. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO)
Pekan ini, harga saham PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) naik 33,14% ke level Rp 4.700/saham dari Rp 3.530/saham di awal pekan. Situs resmi PICO mencatat, perusahaan mulai mengembangkan usahanya di Indonesia pada tahun 1983 sebagai produsen pail can dan general can. Tahun 1990 Pelangi Indah Canindo mengembangkan produk steel drum untuk kebutuhan industri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/miq)
Bisnis - Terkini - Google Berita
November 24, 2019 at 06:00PM
https://ift.tt/34kER9C
Simak Saham Paling Cuan Pekan ini: Rata-Rata Seumur Jagung! - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Simak Saham Paling Cuan Pekan ini: Rata-Rata Seumur Jagung! - CNBC Indonesia"
Post a Comment