Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah atau minus 0,43% di level 6.180,34 pada perdagangan sesi II, Senin ini (4/11/2019). Meski indeks melemah lantaran aksi profit taking investor domestik, investor asing justru mencatatkan beli bersih (net buy) hingga mencapai Rp 240,33 miliar.
Data perdagangan mencatat, pada penutupan hari ini, terdapat 202 saham menguat, 227 saham turun, dan 137 saham bergerak stagnan. Nilai transaksi harian sebesar Rp 8,05 triliun dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 7.229,14 triliun.
Dalam sepekan terakhir, IHSG minus 1,36% dan secara year to date IHSG masih melemah 0,23%.
Pada perdagangan hari ini, terdapat lima saham yang mencatatkan nilai net buy asing terbesar:
1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Net buy asing hari ini mencapai Rp 204,94 miliar di semua pasar, angka beli bersih asing yang tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham PGAS naik 7,03% di level Rp 1.980/saham.
2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Net buy asing mencapai Rp 35,9 miliar, dengan kenaikan harga saham tipis saja yakni 1,72% di level Rp 4.150/saham.
3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Aksi beli bersih asing mencapai Rp 31,56 miliar, dengan penurunan harga saham 0,48% di level Rp 4.160/saham seiring dengan aksi profit taking investor domestik.
4. PT United Tractors Tbk (UNTR)
Net buy asing hari ini di saham anak usaha Grup Astra ini mencapai Rp 22,75 miliar, harga saham laik 0,35% di level Rp 21.575/saham.
5. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
Net buy asing Rp 18,8 miliar, dengan penurunan harga saham 0,78% di level Rp 12.700/saham.
PT Valbury Sekuritas Indonesia, dalam risetnya hari ini memaparkan pelaku pasar mencermati kebijakan bank sentral AS, The Fed, yang menurunkan suku bunga pada pekan lalu yang akan memberikan peluang bagi Bank Indonesia untuk meneruskan pemangkasan suku bunga hingga tahun depan.
Tahun ini, The Fed telah menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali, sedangkan BI telah empat kali menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reserver Repo Rate sehingga, rupiah akan cenderung stabil.
Dari luar negeri, sentimen positifnya adalah progres perundingan dagang AS-China yang menjadi pertimbangan investor memposisikan beli bersih hari ini di pasar saham.
Khusus saham PGAS, salah satu katalisnya ialah rencana PGN yang menaikkan harga gas untuk industri tak mendapat restu dari pemerintah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan lalu menyampaikan pembatalan kenaikan harga gas tersebut.
Pekan lalu, respons dari pemerintah tersebut membuat investor melepas saham PGN. Harga saham perusahaan distribusi gas ini pun anjlok 12,32% pada perdagangan Kamis (31/10/2019) dan pada perdagangan Jumat (1/11/2019) harga saham PGN kembali anjlok 13,52%.
Hingga akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta harga gas untuk industri tidak naik. Presiden Jokowi meminta Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk menghitung kembali komponen harga gas bagi kebutuhan industri.
"Sementara ini saya sampaikan tidak naik," kata Jokowi Jumat, (01/11/2019).
Jokowi pastikan tak ada kenaikan harga gas
(tas/sef)
Bisnis - Terkini - Google Berita
November 04, 2019 at 04:57PM
https://ift.tt/2qiEfCw
Asing Masuk Rp 240 M, Deretan 5 Saham Ini Diborong! - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Asing Masuk Rp 240 M, Deretan 5 Saham Ini Diborong! - CNBC Indonesia"
Post a Comment