"Dulu NU, dulu PKB, dulu pengagum Gus Dur dan Soekarno, dulu Laskar Cinta... sekarang wahabi dan penebar kebencian. Ketika panggung di musik sudah tak ada, cari panggung di politik dengan segala cara, sampai diusir dari kampungnya sendiri," tulis Wanda.
Melalui akun Instagramnya, Dhani sendiri sempat mengunggah pernyataan Wanda itu sendiri.
"Dijawab enggak ya?" tulis bapak lima orang anak itu pada keterangan foto.
Pada Sabtu (25/8), Dhani sedianya bergabung dengan massa #2019GantiPresiden dan turut berorasi dalam deklarasi di Tugu Pahlawan. Namun dia tak bisa keluar dari Hotel Majapahit, tempatnya menginap.
Penyebabnya, massa anti #2019GantiPresiden mengepung hotel yang dulu bernama Yamato dan menjadi saksi sejarah perobekan bendera Belanda menjadi Indonesia tersebut.
Foto: Dok. Instagram/wanda_hamidah
|
Salah satu orator, Didik di depan hotel yang berada di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu(26/8) menyebut Dhani dan gerakan #2019GantiPresiden bisa mengkhianati perjuangan warga Surabaya pascakemerdekaan.
"Jangan khianati perjuangan Arek-Arek Suroboyo. Hotel Majapahit adalah salah satu saksi perjuangan Arek-Arek Suroboyo merobek bendera merah, putih, biru," kata Didik dikutip Detik.com.
Pentolan grup band Dewa 19 itu diminta angkat kaki dari Surabaya, yang notabene tanah kelahirannya.
Dhani merespons tuntutan massa dengan menyebut mereka idiot melalui akun Instagramnya. Dhani menyebut para pendemo aneh menuntut dirinya yang merupakan musisi. Biasanya orang mendemo presiden ataupun pejabat lain.
"Ini yang mendemo, yang demo ini yang membela penguasa. Lucu, lucu. Ini, ini idiot-idiot ini, idiot-idiot ini. Mendemo, mendemo orang yang tidak berkuasa," kata Dhani.
[Gambas:Instagram] (asa)
Baca lagi kelanjutan nya https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180827192817-234-325317/wanda-hamidah-sindir-ahmad-dhani-soal-pengusiran-di-surabayaBagikan Berita Ini
0 Response to "Wanda Hamidah Sindir Ahmad Dhani soal Pengusiran di Surabaya"
Post a Comment