Search

Kronologi Ricuh #2019GantiPresiden dan Pengusiran Ahmad Dhani

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian sejak awal tidak mengeluarkan izin deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (26/8). Polisi beralasan aksi deklarasi itu bisa memicu bentrok karena terdapat massa yang kontra dengan kelompok #2019GantiPresiden.

Sejumlah media memberitakan, kericuhan ini bermula ketika pada Minggu pagi kelompok #2019GantiPresiden tetap berencana menggelar aksi di Tugu Pahlawan.

Acara itu tetap berlangsung meski tak mendapat izin dari kepolisian. Bahkan salah satu inisiator deklarasi ini, Ahmad Dhani menyebut tak perlu ada izin dari kepolisian untuk kegiatan ini dilaksanakan.


"Memang perlu izin? Nggak perlu izin, itu cuma perlu pemberitahuan kepada Polda (Jatim)," ujar Dhani dikutip dari Detik.com, Sabtu (25/8).

Aksi di Tugu Pahlawan kemudian mendapat pengawalan ketat dari kepolisian. Mereka kemudian bergeser dari Tugu Pahlawan ke Jalan Indrapura, Surabaya. Sekitar pukul 08.30 WIB koordinator aksi mulai orasi. Massa kemudian juga mulai bernyanyi dan berteriak '2019 Ganti Presiden'.

Sekitar pukul 09.00 WIB polisi mendatangi massa #2019GantiPresiden dan meminta mereka membubarkan diri. Polisi beralasan deklarasi tersebut tidak sah karena tak mengantongi izin dari Polda Jawa Timur.

Seruan polisi tak digubris. Massa tetap bertahan karena merasa aksi mereka konstitusional dan tidak mengganggu keamanan dan ketertiban.

Tak berselang lama, massa yang anti #2019GantiPresiden datang di tengah upaya polisi membubarkan deklarasi ini. Dengan mayoritas menggunakan sepeda motor, mereka meneriaki massa #2019GantiPresiden dan memintanya bubar.

Bukannya bubar, massa #2019GantiPresiden justru mendatangi mereka. Kedua pihak kemudian berdebat hingga saling dorong.

Keadaan makin memanas. Beberapa orang di antara kedua pihak juga saling melempar botol. Mereka terus berdebat hingga akhirnya aparat kepolisian turun tangan. Polisi melerai dan melakukan memediasi.

Setelah lebih dari 30 menit, massa yang kontra mundur namun mereka menyatakan tetap memantau kegiatan deklarasi tersebut. Sebagian dari mereka tetap di lokasi dengan terus memantau.

Selang 10 menit kemudian massa #2019GantiPresiden kemudian beranjak meninggalkan Jalan Indrapura. Mereka terbagi dalam kelompok-kelompok kecil. Salah satu kelompok berada di Masjid Kemayoran, Surabaya.

Sebagian massa yang anti kemudian mendatangi masjid tersebut. Gesekan di antara kedua kelompok kembali terjadi di halaman masjid. Pun demikian di luar masjid gesekan membuat pengguna jalan terganggu.

Polisi akhirnya membubarkan paksa kedua kelompok berlawanan tersebut.

Kronologi Ricuh #2019GantiPresiden dan Polemik Dhani di SurabMusisi sekaligus bakal caleg 2019 dari Partai Gerindra, Ahmad Dhani. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Dhani Dikepung dan Diusir

Dhani sedianya akan bergabung dengan massa #2019GantiPresiden dan turut berorasi dalam deklarasi di Tugu Pahlawan. Namun dia tak bisa keluar dari Hotel Majapahit, tempatnya menginap sejak Sabtu (25/8).

Penyebabnya, massa anti #2019GantiPresiden mengepung hotel yang dulu bernama Yamato dan menjadi saksi sejarah perobekan bendera Belanda menjadi Indonesia tersebut.

Salah satu orator, Didik di depan hotel yang berada di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu(26/8) menyebut Dhani dan gerakan #2019GantiPresiden bisa mengkhianati perjuangan warga Surabaya pascakemerdekaan.

"Jangan khianati perjuangan Arek-Arek Suroboyo. Hotel Majapahit adalah salah satu saksi perjuangan Arek-Arek Suroboyo merobek bendera merah, putih, biru," kata Didik dikutip Detik.com.

Pentolan gurp band Dewa 19 itu diminta angkat kaki dari Surabaya, yang notabene tanah kelahirannya.

Dhani merespons tuntutan massa dengan menyebut mereka idiot melalui akun instagramnya. Dhani menyebut para pendemo aneh menuntut dirinya yang merupakan musisi. Biasanya orang mendemo presiden ataupun pejabat lain.

"Ini yang mendemo, yang demo ini yang membela penguasa. Lucu, lucu. Ini, ini idiot-idiot ini, idiot-idiot ini. Mendemo, mendemo orang yang tidak berkuasa," kata Dhani.

Namun Dhani akhirnya memilih meninggalkan Hotel Majapahit. Dia pergi dengan pengawalan massa yang anti. Namun bukannya menuju bandara, Dhani justru berbelok dan makan siang di salah satu rumah makan di Jalan Ahmad Yani.

Dhani juga sedianya akan menggelar jumpa pers di rumah makan tersebut. Namun situasi yang tak kondusif membuat Dhani membatalkan rencana jumpa pers itu. Massa yang menolaknya dikabarkan kembali mendatangi lokasi tersebut.

Dhani kemudian beranjak pergi ke Hotel Elmi di Jalan Panglima Sudirman. Meski sudah diminta angkat kaki oleh massa dan disuruh pulang oleh polisi, Dhani memilih tetap bertahan.

Sementara massa yang anti terus mengejar suami Mulan Jameela tersebut. Massa tak terima dengan perkataan Dhani yang menyebut pendemo idiot. Namun Dhani tetap bertahan di dalam hotel.

Polisi menjaga ketat agar massa tak merangsek masuk ke dalam. Perwakilan massa juga dimediasi polisi dengan pihak dari Dhani.

Hingga Minggu sore, Dhani masih berada di Hotel Elmi. Dia menyebut ke Surabaya untuk liburan, sehingga bersikeras bertahan. Selain itu, Dhani mengaku punya banyak acara di Surabaya dan Sidoarjo sehingga enggan kembali ke Jakarta dalam waktu dekat.

Bakal caleg Partai Gerindra tersebut menyebut dirinya kemungkinan akan kembali ke Jakarta pada Kamis (6/9). (osc/sur)

Let's block ads! (Why?)

Baca lagi kelanjutan nya https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180826182434-20-325060/kronologi-ricuh-2019gantipresiden-dan-pengusiran-ahmad-dhani

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kronologi Ricuh #2019GantiPresiden dan Pengusiran Ahmad Dhani"

Post a Comment

Powered by Blogger.