Search

Mencermati Saham Perkasa di Tengah Wabah Virus Corona - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- 'Infeksi' virus corona terhadap pasar saham kian menjadi. Tak terkecuali pasar saham dalam negeri.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkulai lemas ke posisi 4.907 atau melemah 10,75 persen sepanjang minggu lalu karena wabah tersebut. Langkah intervensi pun diambil Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengatasi masalah tersebut.

Setelah saham rontok lebih dari 5 persen dalam sehari, mereka menghentikan perdagangan selama 30 menit (trading halt) dalam dua hari berturut-turut. Meskipun demikian indeks sempat menyentuh level terendah di 4.639.


Tak juga membaik, BEI mengubah batas bawah auto rejection dari sebelumnya 10 persen menjadi 7 persen pada Jumat (13/3). Ketentuan tersebut diambil untuk membatasi aksi jual investor yang sempat membludak. RTI Infokom mencatat, investor menjual sebesar Rp1,3 triliun pekan lalu.  Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai langkah IHSG minggu ini masih akan berat.

Perkembangan kasus virus corona, lanjutnya, masih akan menjadi motor pergerakan perdagangan. Bila masalah tersebut terus berlanjut, diramal IHSG akan makin tertekan. Pun begitu jika kondisi yang terjadi sebaliknya.

"Untuk beli (saham) kami melihat akan berat karena tekanan pasar saham sangat besar, isu corona cukup kuat pengaruhnya," jelas Alfred pada Jumat (13/3).

Meski tak menyarankan untuk membeli dalam jumlah besar, namun ia menyebut saham sektor farmasi dapat terus dipantau. Pasalnya, peningkatan permintaan kebutuhan alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer akan menopang kinerja, termasuk saham mereka.

[Gambas:Video CNN]
Oleh karena itulah, ia menyarankan para investor untuk memantau saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF).  Walau KAEF mencatatkan pelemahan yang cukup dalam yakni 18,64 persen dalam sepekan terakhir, namun minat investor tampak masih cukup baik.

Minat tercermin dari pembukuan pembelian bersih sebesar Rp1,24 miliar yang dicatat perusahaan pada perdagangan minggu lalu.

Lebih lanjut, Alfred menyarankan para investor jangka pendek untuk tak terburu-buru membeli. Ia memproyeksikan pelemahan akan kembali terjadi.

Sementara, untuk investasi jangka menengah hingga panjang ia menyarankan saham-saham lapis satu atau yang berfundamental kuat. "Saham untuk long term (sektor) telekomunikasi, perbankan, dan konsumer," katanya.

Untuk sektor telekomunikasi, Alfred menyarankan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Pada perdagangan Jumat (13/3), TLKM mencatatkan kenaikan sebesar 2,42 persen atau 80 poin. Saham dibanderol senilai Rp3.390 per saham.

Meski sektor perbankan tak menunjukkan kinerja yang memuaskan minggu lalu namun Kepala Riset PT Koneksi Kapital tersebut menyatakan bahwa ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan akumulasi beli. Sebab, hampir dapat dipastikan empat bank kelas kakap (BBCA, BBNI, BBRI, BMRI) dapat bangkit dari keterpurukan akibat virus corona.

Sepanjang minggu BBNI mencatatkan pelemahan tertajam yaitu 18,75 persen, harga saham rontok ke level Rp5.200 per saham. Diikuti oleh BMRI yang terjun 12,41 persen ke harga Rp6.350 per sahamnya.

Tak terlalu menggembirakan, BBCA mencatatkan akumulasi pelemahan sebesar 8,71 persen minggu lalu. Perusahaan Salim Grup tersebut hanya dihargai Rp28.300 per saham. Tak jauh berbeda, kinerja perusahaan plat merah BBRI keok 7,23 persen ke level Rp3.720 per saham.

Sementara, sektor konsumer menunjukkan kinerja gemilang di tengah kusamnya pasar saham. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) misalnya, yang membukukan lonjakan sebesar 3,81 persen ke level Rp7.500 per saham.

Setali tiga uang, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga menunjukkan performa cukup baik. ICBP berhasil tumbuh 0,23 persen.

Mengaku tak menetapkan harga target untuk saham-saham anjurannya, namun Alfred bilang investor tak perlu khawatir berlebihan. Dengan berlakunya auto reject, pelemahan akan bersifat terbatas.

"Investor tidak perlu terlalu khawatir karena ada batas auto reject," paparnya.

Sementara, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee berpendapat minggu ini IHSG dapat melaju di zona hijau menyusul Rapat Gubernur Bank Sentral yang akan diselenggarakan pada 18-19 Maret mendatang. Proyeksi pemangkasan suku bunga oleh BI, menurutnya, menjadi sinyal positif untuk investor.

Selain itu, relaksasi yang diberikan pemerintah lewat stimulus jilid II yang di antaranya adalah penundaan Pajak Penghasilan (PPh) 22 impor dan PPh 25 kepada 19 sektor industri manufaktur selama 6 bulan dapat mendongkrak saham-saham perusahaan manufaktur. Hans menilai PT United Tractors Tbk (UNTR) dapat dijadikan pilihan minggu ini.

Perusahaan berhasil menutup perdagangan minggu lalu di area hijau atau naik sebesar 2,63 persen. Harga saham dibanderol Rp15.600 per saham.

"Minggu ini perdagangan terlihat bisa hijau tapi tentu mesti lihat faktor lainnya seperti perkembangan virus corona dan stimulus bank sentral," ucapnya.

Dia menyarankan para investor yang tengah membidik pembelian akumulasi untuk melirik saham-saham konstruksi yang tengah murah. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk contohnya yang tengah turun ke posisi Rp780 per sahamnya.

(wel/agt)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 16, 2020 at 07:34AM
https://ift.tt/2x3F1q7

Mencermati Saham Perkasa di Tengah Wabah Virus Corona - CNN Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mencermati Saham Perkasa di Tengah Wabah Virus Corona - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.