JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi ( SKK Migas) menyoroti proses transisi operasional di Blok Rokan.
Alotnya proses transisi menyebabkan merosotnya produksi minyak di blok ini.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, minimnya investasi pengeboran di Blok Rokan menyebabkan penurunan produksi minyak. Bahkan, produksi minyak di blok ini merosot hingga 20.000 barel per hari.
"Tidak ada deadline investasi untuk pengeboran. Yang terjadi 2018 ke 2019 di Rokan itu produksi lifting turun 20.000 barel per hari," ujarnya , di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (8/1/2020).
Baca juga: Menteri ESDM Minta Proses Alih Kelola Blok Rokan Selesai di 2020
Menurut, Dwi proses transisi operator dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero) harus segera diselesaikan.
Sebab, menurunnya produksi minyak di blok ini dalam jangka panjang akan meningkatkan declining rate produksi minyak.
"Blok Rokan kalau tidak segera proses transisi terselesaikan dengan baik maka decline yang besar akan jadi maslah kita di Indonesia," katanya.
Baca juga: Luhut: Tak Ada Pengurangan Buruh Lokal di Blok Rokan
Mantan Direktur Utama Pertamina itu berharap proses transisi dapat segera rampung. Pasalnya, dalam rencana SKK Migas tahun ini produksi minyak baru dapat mencapai 705.000 barel per hari.
Padahal dalam APBN 2020, produksi minyak dipatok mencapai 755.000 barel per hari.
Apabila Pertamina mampu melalukan pengeboran tahun ini, harapannya mampu memproduksi 50.000 barel minyak per hari.
Bisnis - Terbaru - Google Berita
January 10, 2020 at 05:40AM
https://ift.tt/39RK1x3
Produksi Minyak Blok Rokan Turun 20.000 Barrel Per Hari, Ada Apa? - Kompas.com - KOMPAS.com
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Produksi Minyak Blok Rokan Turun 20.000 Barrel Per Hari, Ada Apa? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment