TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kekhawatiran geopolitik akibat memanasnya tensi Iran dan Amerika Serikat, pasar saham global melemah dan menyeret turun indeks harga saham gabungan atau IHSG pada akhir perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG hari ini, Rabu, 8 Januari 2020 ditutup di level 6.225,69 dengan pelemahan 0,85 persen atau 53,66 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Kemarin, IHSG mampu menutup pergerakannya di level 6.279,35 dengan kenaikan 0,35 persen atau 21,94 poin.
Indeks mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka terkoreksi 0,49 persen atau 30,9 poin di posisi 6.248,44. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak cenderung tertekan di level 6.218,13 – 6.250,12.
Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin industri dasar (-2,15 persen) dan pertanian (-1,55 persen). Satu-satunya sektor yang mampu berakhir di wilayah positif adalah tambang (+0,19 persen).
Adapun dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 104 saham menguat, 304 saham melemah, dan 263 saham stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 0,89 persen dan 3,38 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Bersama IHSG, nilai tukar rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen di level Rp 13.900 per dolar AS, setelah mampu menguat 66 poin dan berakhir di posisi 13.878 pada Selasa lalu.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher, menyebutkan, konflik antara Iran dengan Amerika Serikat masih menjadi pemberat laju IHSG pada perdagangan hari ini. Indeks saham lainnya di Asia ikut memerah, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (-0,83 persen), Kospi Korea Selatan (-1,11 persen), dan Shanghai Composite China (-1,22 persen).
Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix berakhir turun tajam masing-masing 1,57 persen dan 1,37 persen setelah mampu membukukan rebound pada perdagangan Selasa kemarin. Indeks FTSE Malay KLCI ikut tertekan dengan berakhir turun tajam 1,44 persen, sementara indeks Straits Times Singapura dan SE Thailand masing-masing melemah 0,17 persen dan 1,67 persen pada pukul 15.47 WIB.
Bursa Asia melemah bersama pasar saham global setelah Iran menembakkan rudal ke dua fasilitas militer milik Amerika Serikat di Irak. Pihak Pentagon AS telah mengkonfirmasikan perihal serangkaian rudal yang ditembakkan ke dua pangkalan udara AS-Irak pada pagi hari ini waktu Baghdad.
Serangan tersebut merupakan pembalasan Iran atas serangan udara AS di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada Jumat pekan lalu. Setelah Iran menembakkan rudalnya pada Rabu pagi, pasar finansial global seketika terjungkal ke zona merah, reaksi serupa yang dialami ketika AS melancarkan serangan udara di Irak akhir pekan lalu.
Padahal, mayoritas bursa saham di Asia mampu rebound kemarin mengikuti penguatan Wall Street pada perdagangan sehari sebelumnya saat investor mengesampingkan ancaman Iran untuk membalas kematian Soleimani terhadap AS. "Pasar tidak memperhitungkan peluang terjadinya konflik besar yang cukup tinggi ketika serangan udara AS terjadi (pekan lalu)," tutur Max Gokhman, kepala alokasi aset untuk Pacific Life Fund Advisors.
BISNIS
Bisnis - Terbaru - Google Berita
January 08, 2020 at 06:19PM
https://ift.tt/37OLt1k
Iran - AS Makin Memanas, IHSG Melemah ke Level 6.225,69 - Tempo
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Iran - AS Makin Memanas, IHSG Melemah ke Level 6.225,69 - Tempo"
Post a Comment