Search

Soal tweet pedas tentang kebohongan ratna sarumpaet, tompi: mulut saya pribadi

Merdeka.com - Ratna Sarumpaet menggemparkan negeri ini dengan berita bohong yang ia buat. Mengaku dikeroyok, ia muncul dengan wajah lebam. Padahal bukan karena dikeroyok, tapi karena pasca operasi plastik sedot lemak.

BERITA TERKAIT

Berita bohong ini membuat banyak orang marah. Termasuk penyanyi bersuara merdu Tompi. Ia merasa tertipu.

Padahal sebelumnya ia prihatin dan ingin membantu Ratna. Sampai-sampai ia rela jika bantuannya untuk mengoperasi Ratna Sarumpaet tidak dibayar. Nyatanya ketulusannya ini dikhianati dengan pengakuan Ratna kalau ia berbohong.

Kebohongan ini mulai terendus oleh Tompi berkat ilmu bedah plastik yang ia miliki. Melihat sebuah pesan masuk berisikan foto wajah Ratna dan deretan bukti lain, Tompi melihat ada kejanggalan pada kasus ini. Ya, Ratna berbohong.

"Nah, kebetulan karena memang saya di bidang dunia bedah plastik, dunia estetik terutama, melihat hal ini bukan sesuatu yang baru. Sayangnya informasi ini saya kan tidak dalam kapasitas sebagai ahli hukum atau apapun. Jadi mulut saya itu adalah mulut saya pribadi. Pendapat saya pribadi dan pada saat ngetweet itu saya tidak mencantumkan nama sebenarnya. Karena saya pikir ada hal hal yang saya junjung. Jadi lebih ke perlakuan yang sifatnya apabila ini berlaku secara general ke siapapun ya ini nggak bener. Ya udah, kira-kira begitu," jelasnya.

Penjelasan ini datang usai Tomp i menulis tweet pedas soal kebohongan Ratna Sarumpaet. Kesal dan tak ingin orang-orang terdekatnya termakan kebohongan ini, Tompi pun membuat tweet tersebut. Dan tak lama usai kebohongan itu merebak, Ratna Sarumpaet muncul ke hadapan publik dan mengakui kebohongan yang ia buat.

(kpl/apt/ren)

Let's block ads! (Why?)

Baca lagi kelanjutan nya https://www.merdeka.com/artis/soal-tweet-pedas-tentang-kebohongan-ratna-sarumpaet-tompi-mulut-saya-pribadi.html

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Soal tweet pedas tentang kebohongan ratna sarumpaet, tompi: mulut saya pribadi"

Post a Comment

Powered by Blogger.