JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot Jumat (13/3/2020) pun kembali melemah.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level 14.778 per dollar AS atau melemah 1,76 persen dibanding penutupan sebelumnya pada Rp 14.522 per dollar AS.
Posisi tersebut merupakan posisi penutupan yang terendah sejak 2 November 2018. Ketika itu rupiah berada di posisi Rp 14.955 per dollar AS.
Dalam perdagangan di pasar spot hari ini, mata uang Garuda bahkan sempat menyentuh level Rp 14.840 per dollar AS
Baca juga: Penutupan Perdagangan Sesi Pertama, IHSG dan Rupiah Kompak Rontok
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, anjloknya rupiah terdorong sentimen dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang secara mengejutkan mengumumkan tidak memotong suku bunga.
"Sebaliknya, ECB memperkenalkan langkah-langkah untuk mendukung pinjaman bank dan memperluas program pembelian aset sebesar 120 miliar euro 135,28 miliar dollar AS," kata Ibrahim.
Di sisi lain, dalam upaya untuk mencegah potensi pembekuan yang disebabkan oleh coronavirus novel Covid-19, Federal Reserve AS menawarkan suntikan likuiditas besar-besaran ke pasar Keuangan semalam.
"Mereka mencari (cara) untuk memberikan triliunan dolar dalam bentuk pinjaman sementara ke sistem perbankan dalam beberapa minggu mendatang sementara pada saat yang sama membeli sekuritas pemerintah yang lebih luas," ungkapnya.
Baca juga: Rupiah Anjlok, Sentuh Rp 14.642 Per Dollar AS
Sementara itu, Bank of Japan pada hari Jumat juga berencana akan membeli 200 miliar yen atau 1,90 miliar dollar AS dari obligasi pemerintah Jepang.
Bank sentral Jepang itu mengatakan, akan menyuntikkan 1,5 triliun yen tambahan dalam pinjaman dua minggu.
Dari sisi internal, pemerintah RI mengumumkan hari ini ada pasien corona yang meninggal akibat di Solo setelah hari sebelumya di umumkan 2 orang yang meninggal akibat virus corona dengan total terinfeksi menjadi 34 pasien.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi.
Untuk mengurangi dampak ke perekonomian, Pemerintah akhirnya merilis stimulus jilid II.
"Stimulus jilid II ini akan lebih berfokus pada sektor produksi terutama sektor manufaktur. Sebab, sejak ditetapkan sebagai pandemi global, sektor tersebut kesulitan untuk mendapatkan barang modal dan bahan baku," sebutnya.
Sementara kurs Jisdor BI hari ini berada di posisi Rp 14.815 per dollar AS, melemah 2,24 persen dibandingkan kemarin pada 14.490.
Baca juga: Rupiah dan IHSG Terpuruk, Ini Kata Menko Airlangga
Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 13, 2020 at 04:41PM
https://ift.tt/38JJLyp
Rupiah Melemah ke Posisi Rp 14.778 Per Dollar AS, Level Terendah sejak 2 November 2018 - Kompas.com - KOMPAS.com
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Melemah ke Posisi Rp 14.778 Per Dollar AS, Level Terendah sejak 2 November 2018 - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment