Search

Membidik Saham Murah Kala IHSG 'Terjangkit' Virus Corona - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian jauh meninggalkan posisi puncaknya tahun ini di level 6.325 pada 14 Januari lalu. Bahkan, pada perdagangan Jumat (20/3), IHSG bahkan sempat menyentuh posisi 3.928 atau rekor terendahnya sejak 2016.

Namun, tak hanya IHSG saja yang babak belur, berbagai pasar saham dunia pun mengalami nasib serupa. Saham-saham utama Wall Street contohnya, Dow Jones selama sebulan terakhir telah anjlok 33,87 persen, S&P 500 terkuras 30,94 persen dan Nasdaq Composite melorot 28,16 persen untuk periode yang sama.

Sentimennya pun masih tak beranjak dari penyebaran virus corona (Covid-19). Wabah yang mulai menjangkit di Negeri Tiram Bambu sejak November 2019 tersebut terus mengikis pertahanan pasar dagang dunia.


Per Senin (23/3) pagi, di seluruh dunia tercatat 335,403 orang positif virus corona dengan sebanyak 14.611 orang meninggal. Sementara di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI mengumumkan 514 kasus positif dan 48 kasus meninggal pada Minggu (22/3). Dengan konsistensi penurunan indeks, sejumlah analis sepakat pergerakan IHSG masih akan terbebani. Pada perdagangan minggu lalu saja, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah dua kali 'memaksa' perdagangan dihentikan sementara karena penurunan tajam indeks lebih dari 5 persen di hari yang sama.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan dengan tren penurunan yang ada, ia tak terlalu optimistis dengan proyeksi perdagangan minggu ini. Dengan tekanan yang ada, Hans menilai pasar saham dalam negeri hanya menggembirakan bagi investor jangka panjang.

Katanya, dengan merosotnya rata-rata saham saat ini, akumulasi beli dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar yang mengincar pembelian jangka panjang atau lebih dari setahun.

"Lakukan akumulasi beli bagi investor yang punya jangka waktu investasi lebih dari 1 tahun," sarannya pada Sabtu (21/3).

Sebaliknya, dia mengingatkan para investor jangka pendek-menengah untuk berhati-hati dalam menempatkan investasinya. Katanya, pasar dagang seakan kebal dengan rangsangan yang telah disuntikkan pemerintah.

Salah satunya, pemangkasan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau 7 Days Reverse Repo Rate/7DRR sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,7 persen yang diumumkan pada Kamis (19/3) lalu. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan  lending facility yang masing-masing turun sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen dan 5,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang tertekan penyebaran pandemi virus corona. Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian pada kinerja pasar keuangan.

IHSG Kamis (19/3) berakhir di posisi 4.150, rontok 225 poin atau setara dengan 5,2 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp636,03 miliar.

"Pemotongan suku bunga acuan tidak terlalu direspon pasar akibat pengaruh dari luar," sebut Hans.

Untuk itu, Hans meramalkan sepanjang minggu ini IHSG akan bergerak di rentang level support 3.686-3.918 dan resistance di level 4.238-4.900.

Sepaham, analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai langkah penyelamatan lewat aksi pembelian kembali (buyback) emiten saham tak memiliki daya yang cukup untuk menarik IHSG dari keterpurukan. Alasannya, buyback yang dilakukan saat saham tengah turun hanya bersifat meminimalkan pelemahan, bukan mendongkrak.

Dia pun tak merekomendasikan saham-saham pelat merah yang tengah melakukan buyback besar-besaran, seperti di sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Membidik Saham Murah Kala IHSG 'Terjangkit' Virus CoronaRutin mencuci tangan dapat menjadi salah satu cara mencegah infeksi virus corona. (CNN Indonesia/Fajrian).
Sementara dari sektor pertambangan meliputi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Emiten berkode ANTM dan TINS mengalokasikan dana sebesar Rp100 miliar untuk aksi buyback tersebut.

"Dasarnya buyback dilakukan saat harga saham sedang turun, jadi sifatnya menadah bukan membuat naik, dengan demikian saham-saham buyback tidak direkomendasikan," jelas William.

Meski tengah lesu, untuk sektor konsumer, William merekomendasikan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Dia menyarankan investor untuk beli di rentang Rp955 hingga Rp970 per saham dan mengambil profit jika saham menanjak ke level Rp1.130 per saham.

SIDO menutup perdagangan Jumat (20/3) di posisi Rp970 per saham atau tertekan 1,52 persen. Namun pada 2019 emiten mencatatkan kinerja cemerlang, ini ditunjukkan oleh laba bersih sebesar Rp807,69 miliar dari Rp663,85 miliar di tahun 2018 periode yang sama, atau naik 21,67 persen.

Kabar baik lainnya disampaikan oleh perusahaan yang menjajal jamu kemasan tersebut pada Jumat (20/3). SIDO mengumumkan ekspansi pasar ekspor ke negara tetangga, Vietnam dan Myanmar.

"SIDO berpotensi menguat setelah secara teknikal terbentuk pola hammer dan resistance teruji pada 1.130," katanya.

Lebih Pilih Cash

Sementara, analis Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan infeksi virus corona tak hanya menyerang pasar saham namun juga harga emas sebab, di saat keadaan perekonomian yang tak menentu saat ini, investor memilih untuk menyimpan uang tunai atau cash.

Janson bilang, para investor tengah mencari cara untuk melikuidasi aset finansialnya yang berujung pada rontoknya harga berbagai instrumen keuangan.

[Gambas:Video CNN]

Ia memproyeksikan kekhawatiran investor belum akan pulih sebelum vaksin virus corona ditemukan. Janson melanjutkan, meski Bank Sentral AS, The Fed, telah menginjeksikan dana ke pasar keuangan,  'radang' pasar belum berhasil disembuhkan.

"Selama vaksin (virus corona) belum ketemu, investor akan tetap pegang uang tunai, artinya IHSG masih bisa turun lagi. Potensi ke arah 3.500-3.800," katanya.

(sfr)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 23, 2020 at 07:29AM
https://ift.tt/3dn80pK

Membidik Saham Murah Kala IHSG 'Terjangkit' Virus Corona - CNN Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Membidik Saham Murah Kala IHSG 'Terjangkit' Virus Corona - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.