Sepuluh menit pasca pembukaan perdagangan, IHSG mampu melesat 4,65%. Bahkan sebelumnya IHSG sempat naik mendekati 6%, terangkat 5,94% ke level 4.171,59 pada pukul 09.30 WIB. Walaupun kenaikannya terpangkas, IHSG masih menjadi yang terbaik di kawasan Asia Pasifik.
Pada 09.10 WIB, indeks ASX naik 1,22%, KLCI bertambah tipis 0,04%, NZX 50 melompat 4,1%, PSEI terangkat 2,25% dan Taiwan Weighted Index terapresiasi 0,14%. Sementara itu bursa saham kawasan Asia Pasifik lainnya yang melemah yakni indeks Shang Hai Composite (-0,24%), Hang Seng (-0,47%), Topix (2,52%), Straits Times (-1,87%) dan KOSPI (-0,49%).
Pada 09.25 WIB, IHSG kembali melanjutkan relinya dengan menguat 5,46%. Asing mencatatkan kasi beli bersih sebesar Rp 235,18 miliar. Nilai transaksi yang tercatat pada 25 menit awal perdagangan mencapai Rp 2,07 triliun.
IHSG akhirnya kembali melesat setelah terus-terusan terpuruk. Walau melesat performa indeks bursa saham tanah air jauh dari kata memuaskan sejak awal tahun.
Bahkan bisa dibilang IHSG termasuk yang 'laggard' jika dibanding bursa saham lainnya. Sejak awal tahun IHSG sudah terkoreksi lebih dari 35% dan asing kabur dari bursa saham RI sebesar Rp 10,84 triliun. Tentu ini adalah angka yang fantastis.
Di dalam negeri, pemerintah dan bank sentral berupaya untuk memberikan stimulus untuk meredam dampak wabah COVID-19 terhadap perekonomian tanah air. Berbagai stimulus fiskal dipersiapkan mulai dari realokasi anggaran negara dan daerah untuk kesehatan hingga bantuan tunai untuk menjaga daya beli masyarakat.
Bank Indonesia (BI), sebagai bank sentral pun juga berupaya untuk terus meredam dampak COVID-19 terhadap perekonomian. Dalam kurun waktu tiga bulan di tahun ini saja, BI telah memangkas suku bunga acuan (BI 7-DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) ke level 4,5%.
Tak sampai di situ saja, BI juga meluncurkan bauran kebijakan baru untuk memitigasi risiko virus corona COVID-19 ke sektor perbankan. Dalam bauran kebijakan ini BI berfokus untuk menjaga pasokan likuiditas valas dan rupiah bagi perbankan. Selain itu, BI juga fokus untuk mendorong transaksi non-tunai untuk memperlancar transaksi keuangan di masyarakat dengan melakukan penurunan biaya transaksi.
Namun pasar saham tanah air masih saja dibayangi dengan tekanan. Jumlah orang yang dinyatakan positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Kemarin jumlah kasus bertambah 104 menjadi 790 kasus.
Jumlah yang meninggal menjadi 58 orang. Kabar yang cukup baik adalah, tingkat mortalitas di RI yang sebelumnya sempat mencapai angka 9% kini turun menjadi 7,3%. Angka ini akan terus bergerak dinamis.
Selagi jumlah kasus di dalam negeri terus bertambah dengan signifikan dan menjadi tak terkendali, rasanya pasar saham tanah air belum akan pulih. Penguatan IHSG pada perdagangan hari ini masih berpotensi untuk terkoreksi jika intervensi di sektor kesehatan publik tak membuat virus ini segera dijinakkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 26, 2020 at 09:33AM
https://ift.tt/2QNweQf
Joss! IHSG Tancap Gas Naik Hampir 6% & Jadi Juara Asia - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Joss! IHSG Tancap Gas Naik Hampir 6% & Jadi Juara Asia - CNBC Indonesia"
Post a Comment