Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (12/2/2020) mengakhiri perdagangan dengan penurunan 41 poin atau -0,69% ke level 5.913.
Transaksi bursa terlihat lebih ramai dengan menciptakan Rp 7 triliun, jauh lebih tinggi dari nilai transaksi sehari sebelumnya yang mencapai Rp 4.8 triliun. Investor asing menyumbang 39,9% nilai transaksi tersebut, dan sisanya 60,1% oleh investor domestik.
Secara teknikal, IHSG cenderung tertekan secara jangka pendek karena bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Meski tertekan, potensi penguatan IHSG esok hari Kamis (13/2) masih terbuka, karena indeks sudah menyentuh level jenuh jualnya (oversold) yang tercermin melalui indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).
![]() |
IHSG sebenarnya mengawali perdagangan di zona hijau dengan penguatan 0,04% di level 5.957. Akan tetapi penguatannya berangsur-angsur hilang karena bursa saham dilanda aksi profit taking. Per akhir sesi satu, IHSG melemah 0,93% ke level 5.899.
Pada perdagangan sesi II, IHSG berangsur-angsur menipiskan pelemahannya meski pada akhir perdagangan harus ditutup dengan koreksi 0,69%. Kebangkitan IHSG pada sesi II tidak lepas dari masuknya investor asing ke bursa saham dengan mencatatkan Rp 129,1 miliar di pasar reguler.
Saham-saham yang banyak diburu asing di pasar reguler yakni: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 145,27 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 133,84 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 69,52 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia/TLKM (Rp 63,98 miliar), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 25,4 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam)Bisnis - Terbaru - Google Berita
February 12, 2020 at 07:58PM
https://ift.tt/2UOHH4W
Sudah Jenuh Dijual Terus, IHSG Beri Sinyal Mau Bangkit - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Jenuh Dijual Terus, IHSG Beri Sinyal Mau Bangkit - CNBC Indonesia"
Post a Comment