Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menekankan, jika transisi tidak terjadi dan tidak melakukan apa-apa maka tidak akan ada investasi masuk untuk pengeboran seperti yang terjadi di 2018 ke 2019 kemarin.
"Akibatnya, produksi lifting turun sampai 20 ribu barel sehari," ujarnya, dalam paparan SKK Migas kemarin.
Transisi masuknya Pertamina ke blok Rokan adalah salah satu kunci jika ingin target lifting sesuai dengan APBN 2020.
"Cukup besar pengaruhnya, sehingga kalau Rokan tidak segera proses transisi terselesaikan dengan baik maka decline yang besar akan jadi masalah utama kita di Indonesia."
Ia meminta Chevron Pasific Indonesia (CPI) & Pertamina untuk betul-betul bekerja keras agar upaya transisi bisa dieksekusi sesegera mungkin.
Dwi menjelaskan, lifting 2019 kemarin tidak dapat dipenuhi karena banyaknya blok minyak yang merosot produksi. Salah satunya adalah blok Mahakam, yang pengelolaannya pindah ke tangan Pertamina per Januari 2018 kemarin. Belajar dari blok Mahakam, saat itu Pertamina telat masuk dan tak ada proses transisi sehingga tak bisa mengejar angka produksi seperti sebelumnya.
Wakil SKK Migas Fatar Yani menambahkan semestinya transisi terjadi di 2019, namun belum ada perkembangan sampai saat ini. "Bahkan ini 2020 masih tanda tanya," katanya.
Foto: infografis/Bye Rokan, Cepu Kini Jadi Blok Tersubur di RI!/Aristya Rahadian Krisabella
|
Chevron & Pertamina, kata dia, butuh waktu lebih lama untuk diskusi soal transisi karena ada beberapa hal complicated yang menyangkut pendapatan negara yang perlu diselesaikan. Ia harapkan Januari ini bisa selesai diskusinya, dan transisi bisa segera dieksekusi.
VP Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman menjelaskan masih terus diskusi dengan Chevron terkait finalisasi transisi Rokan.
"Masih ada sejumlah detail yang harus diselesaikan, terkait dengan jumlah sumur pengembangan yang rencananya akan dibor di tahun 2020 dan masih dalam kajian teknis," jelasnya.
Pertamina juga tak tinggal diam, ia mengatakan jika sudah ada kesepakatan untuk tahap awal akan dibor 20 sumur di tahun 2020. "Investasi telah kami siapkan," jelas Fajriyah.
(gus/gus)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
January 10, 2020 at 01:08PM
https://ift.tt/37QCaxT
Pak Jokowi, Nasib Blok Minyak Raksasa RI di Ujung Tanduk Nih! - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pak Jokowi, Nasib Blok Minyak Raksasa RI di Ujung Tanduk Nih! - CNBC Indonesia"
Post a Comment