Pada Kamis (26/12/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13. Rupiah melemah % dibandingkan posisi sebelum libur Hari Natal.
Sedangkan di perdagangan pasar spot, rupiah masih melemah tipis sejak pembukaan lapak. Pada pukul 09:50 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 13.965 di mana rupiah melemah tipis 0,04%. Rupiah juga berada di posisi tersebut kala pembukaan pasar.
Setidaknya ada dua hal yang membuat rupiah masuk zona merah. Pertama, pasar sepertinya masih jetlag akibat libur dua hari. Investor kemungkinan masih mencerna berbagai kabar yang terjadi selama dua hari terakhir.
Kedua, penguatan rupiah memang sudah agak 'kebangetan'. Dalam sebulan terakhir, apresiasi rupiah terhadap dolar AS tercatat 0,82%. Sejak akhir tahun lalu, apresiasi mata uang Tanah Air di pasar spot mencapai hampir 3%.
Senada dengan rupiah, mata uang Asia juga tampak masih mencari bentuk permainan terbaik. Di hadapan dolar AS, mata uang utama Benua Kuning bergerak variatif dengan rentang terbatas.
Seperti halnya rupiah, bisa saja pelaku pasar masih meraba-raba situasi usai libur Hari Natal. Ditambah lagi volume perdagangan memang sepi jelang libur akhir tahun.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 09:57 WIB:
(aji/aji)Bisnis - Terkini - Google Berita
December 26, 2019 at 10:08AM
https://ift.tt/2StnYGO
Sudah Menguat 'Kebangetan', Rupiah Ambil Napas Dulu - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Menguat 'Kebangetan', Rupiah Ambil Napas Dulu - CNBC Indonesia"
Post a Comment